TSWpGUA9Tfd6GUO7GprpGSM7Td==

ISNU dan Tantangan Intelektualnya

Catatan atas Konfercab II ISNU Situbondo

Abd. Rahman Saleh,SH, MH, Dosen Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo 

Oleh : Abd. Rahman Saleh

Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama atau yang lebih dikenal dengan ISNU tidak lain dibentuk untuk mengkohesi insan Nahdlatul Ulama agar ada kecerdasan intelektual bagi kalangan NU. Diharapkan akan didapat peran yang begitu besar bagi kalangan NU kecerdasan warganya cerdas secara intelektual. Tidak bisa dipungkiri sejak lahirnya dan sampai saat ini kalangan NU masih melekat dengan kaum sarungan dan terkesan terpinggirkan. Dengan ISNU diharapkan ada peran intelektual yang mumpuni untuk keberadaban NU itu sendiri maupun bangsa Indonesia pada umumnya.
ISNU harus tampil terdepan dalam mengawal kaum intelektual NU di segala bidang kehidupan kebangsaan.
Sudah semakin banyaknya kaum intelektual dari latar belakang dan komunitas NU yang bergelar akademik sarjana , doktoral dan bahkan profesor sudah merubah pola pikir perilaku ke NUan dari tradisional menjadi tradisional nan moderen. Kemajuan bangsa yang tak terkendali dengan zaman kekinian menuntut peran intelektual dari kalangan NU yang tergabung dalam ISNU mengambil peran dalam kemajuan dan keberadaban bangsa. Bangsa Indonesia yang sebagian besar dari kalangan NU menuntut sikap intelektual yang punya peran progresif dalam merajut kemajuan bangsa. Peran dari kalangan sarjana NU sudah menapaki di segala lini kehidupan kebangsaan. Banyaknya tokoh NU yang ambil peran dalam birokrasi pemerintahan ini adalah sebagai bukti nyata peran dari kalangan NU untuk kemajuan bangsa.

Bangsa akan maju manakala tingkat pendidikan yang ada dalam masyarakatnya adalah masyarakat yang terdidik dan mempunyai pendidikan tinggi. Ukuran pendidikan tinggi ditempuh dengan pendidikan tinggi yang ada di perguruan tinggi. Banyaknya kalangan NU yang telah berpendidikan tinggi menuntut ISNU untuk merekrut mereka untuk terikat dengan ISNU sebagai payung organisasi sarjana NU. Sehingga dengan demikian akan lebih tertata dan terdata yang nantinya sebagai ukuran seberapa besar dari kalangan terdidik yang ada di NU. ISNU harus tampil terdepan dalam mengawal kaum intelektual NU di segala bidang kehidupan kebangsaan. ISNU sudah waktunya untuk bangkit dan bergerak ikut mewarnai tata kelola kemajuan kebangsaan. Peran dan tanggungjawab ISNU bukan hanya mendata kaum intelektual NU. Tetapi mempunyai terobosan yang lebih nyata dan lebih konkrit dalam menciptakan warna kehidupan kebangsaan.

Pola pikir kalangan NU yang tergaris dari kalangan santri dan berkombinasi dengan sarungan serta tradisional harus mulai dibawa terbang tinggi oleh ISNU dalam menggapai warna negara. ISNU diharapkan bukan hanya simbolik semata sebagai kekuatan intelektual NU. Tapi jati diri ISNU dikawal dengan baik dalam pola perilaku kebangsaannya. Datanglah para sarjana NU seantero nusantara agar ada benang yang lurus dengan khittha perjuangan NU yang sebenarnya. NU sebagai organisasi yang dibentuk sebagai pengawal ahlul sunnah wal jamaah tentunya menjadi ciri khas yang tidak boleh dilepaskan dalam garis lurus perjuangan ISNU. ISNU jangan sampai lepas kendali dari pola perilaku ikatan emosional ke NUan sebagai bentengnya.

Saat ini tepatnya 8 Maret 2024 ISNU Kabupaten Situbondo mengelar Konfercab atau Konferensi Cabang yang ke II. Usia yang masih muda bagi ISNU Situbondo ini menjadi tantangan ISNU Kabupaten Situbondo kedepannya. Dengan data diri yang lebih lengkap untuk mendata kalangan intelektual sarjana NU menjadi tantangan yang harus dikedepankan. Dengan data diri yang lebih kuat dan lengkap dari kalangan sarjana NU maka akan ada kerekatan emosional yang lebih nyata pula kedepannya agar intelektual NU di kota santri Situbondo lebih menyatu dan lebih mengarah kepada intelektual NU yang punya peran nyata pula.

Sikap profesional ISNU Situbondo menjadi tantangan tersendiri yang harus dibangun dengan kuat di kalangan ISNU Situbondo. Kekayaan Situbondo yang dikelilingi dengan pondok pesantren yang ada didalamnya akan memudahkan ISNU Situbondo dalam merapatkan program kerjanya. Sasaran intelektual yang ada dipondok pesantren dan dibeberapa perguruan tinggi di Kabupaten Situbondo ISNU akan lebih mendapatkan dukungan. Sehingga menyatunya kalangan intelektual NU yang ada di Kabupaten Situbondo dengan ISNU dan kalangan perguruan tinggi dan pesantren akan menambah kekuatan ISNU dalam berkemajuan. Sarang intelektual NU di Situbondo sudah waktunya menyatu dengan ISNU. Situbondo sebagai kalangan intelektual yang berkarakter NU dengan kota santri sebagai ikon kotanya. Majulah ISNU Situbondo sebagai kalangan intelektual yang punya paradigma berkemajuan dengan tidak lepas dari kultur NU yang ada didalamnya. Semoga.

Abd. Rahman Saleh, SH,MH, Dosen Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo

0Komentar